Uya Emang Kuya adalah program yang tayang di SCTV setiap hari mulai pukul 17:30 - 18:00 WIB. Acara ini merupakan gabungan variety show dan reality show. Sebagai program yang ditayangkan pada prime time tiap hari, mestinya acara ini memiliki rating yang tinggi. Namun seperti umumnya program di Indonesia, rating yang tinggi tidak berbanding lurus dengan kualitas yang bagus.
Acara Uya Emang Kuya biasanya dibuka dengan perjalanan Uya di sebuah pusat keramaian, misalnya mall. Selanjutnya, Uya akan mempraktekkan trik-trik sulap. Tampak di situ bahwa Uya seakan bersikap superior dan berusaha tampil sebagai pusat perhatian. Di segmen selanjutnya, Uya akan menghipnotis seseorang yang ia pilih. Pertanyaan awal yang diajukan biasanya masih berupa hal-hal yang umum. Namun selanjutnya, Uya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi. Bahkan terkesan Uya ingin menciptakan ’obrolan’ yang sensasional dengan korban hipnotisnya. Acara hipnotis tersebut bakal dinilai berhasil apabila penonton merasa geli atau merasa iba. Misalnya saja, Uya menanyakan mengenai aib korban, kisah cinta, perselingkuhan, hingga penyimpangan seksual. Usai mengetahui ’kejelekan’ korbannya, Uya akan memberi sugesti yang intinya memberikan pencerahan bagi masalah yang tengah dihadapi korban. Dan di akhir acara setelah korban tersadar dari hipnotis, Uya akan mulai ’menginterogasi’ korban dengan hal yang ia sebutkan ketika terhipnotis. Kebanyakan korban menjawab tidak jujur, sehingga semua penonton tahu dan menertawai si korban.
Tidak bisa dipungkiri, acara Uya Emang Kuya memang mampu menghibur penonton. Tapi ironisnya, hiburan yang diberikan bukanlah hiburan cerdas dan mendidik. Penonton seakan digiring oleh Uya supaya menertawakan kejelekan dan aib orang lain, sementara orang tersebut tidak sadar bahwa ia ditertawakan. Yang menjadi masalah pula, acara tersebut ditayangkan pada prime time, di mana seluruh anggota keluarga -termasuk anak kecil- dapat menontonnya. Dan kita tahu bahwa anak-anak masih melakukan proses imitasi terhadap hal yang mereka terima. Lantas siapa yang bisa bertanggung jawab apabila si anak yang menonton acara Uya Emang Kuya menjadi tukang selingkuh?? Pasti bukan Uya.
nailul mona D2C 008 051
Tidak ada komentar:
Posting Komentar