Menggeliatnya berbagai stasiun televisi nasional di Indonesia, membuat persaingan semakin ketat. Setiap stasiun televise memiliki program unggulan sendiri untuk menarik perhatian audience. Tuntuntan masyarakat yang membutuhkan hiburan, membuat salah satu televise Swasta Trans7 banyak menyajikan program-program hiburan. Salah satu program unggulannya adalah Bukan Empat Mata yang tayang setiap Senin_jumat pukul.21.45 WIB. Program itu menampilkan kekutan acara pada karakter host, Tukul Arwana yang terkenal dengan banyolannya dan katrok.
Acara ini dikemas ke dalam sebuah talkshow dengan mengundang artis sebagai bintang tamu. Kalu lebih dicermati, Bukan Empat Mata tak pernah lepas dari perempuan. Dari mulai acara dimulai, bumper in sudah menampilkan perempuan-perempuan yang bertubuh langsing dan seksi. Di samping itu, sebagai pendamping Tukul tidak pernah sendirian dalam memandu acara, dia selalu ditemani perempuan yang pastinya seksi, Vega dan Cynthia. Ditambah lagi, kebanyakan bintang tamu berasal dari para perempuan. Seperti dalam tayangan Bukan Empat Mata 14 Desember lalu, Angel Lelga yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut diundang sebagai bintang tamu. Di tengah perbincangan Tukul memuji Anel Lelga dengan fisiknya yang sempurna dan memanggilnya dengan “yayang”. Perlakuan Tukul yang menggoda pada bintang tamu yang cantik dan seksi berbeda jika dia memperlakukan bintang tamu yang yang tidak dalam kategori cantik menurut Tukul seperti berbadan langsing, tinggi, dan putih. Seringkali bintang tamu itu malah diolok-olok dan dijadikan bahan tertawaan oleh Tukul.
Keadaan demikian memberikan pengertian, terutama acara Bukan Empat Mata mengkonstruksikan perempuan yang “cantik’ adalah perempuan yang tinggi, putih, dan seksi. Sehingga, konstruksi yang dibuat sedemikian rupa membuat penonton menganggap perempuan “cantik” seperti yang selama ini ditanamkan oleh media.
RENY MARUTA WIJAYA
D2C008061
RENY MARUTA WIJAYA
D2C008061
hmm.. lagi lagi wanita mejadi korban dan obyek semata. Dan yang paling disayangakan mereka tak sadar atau bahkan bangga diperlakukan sedemikian rupa. Dimana fisik menjadi sorotan utama seorang wanita untuk dikategorikan sebagai wanita cantik atau bukan.
BalasHapusSeharusnya kita sebagai wanita memiliki kesadaran, pengetahuan dan sikap tegas agar tak lagi dijadikan obyek khususnya oleh media. Sehingga kita dapat menunjukkan kekuatan kita sebagai wanita tanpa mengacu pada penampilan fisik semata.
cantik memang selalu relatif ya, tapi laki-laki di Indonesia selalu menganggap perempuan cantik yang putih tinggi langsing, padahal yang seperti itu tidak menjamin inner beauty yang baik
BalasHapus