Televisi merupakan media yang cukup berpengaruh dalam masyarakat. Melalui televisi, kita dapat memperoleh berbagai informasi serta hiburan. Namun, sayangnya berbagai acara yang ditayangkan di Indonesia masih jauh dari ukuran berkualitas. Jika terdapat acara kuis atau reality show yang cukup berkualitas, itu pun meniru acara dari negara lain. Dan yang semakin memprihatinkan adalah maraknya sinetron dengan alur cerita yang bertele tele dan tak masuk akal. Minimnya pesan moral yang terkandung dalam sinetron sama sekali tidak mendidik penonton untuk lebih cerdik dan kritis. Tak hanya berbagai sinetron di beberapa stasiun televisi, acara infotainment pun tak pernah absen hadir di televisi setiap jam dengan topik pembahasan yang relatif sama.
Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia dan Jepang misalnya. Acara acara yang ditayangkan sesuai dengan segmen yang dituju dan disesuaikan dengan budaya lokal negara tersebut. Cari imam muda merupakan acara reality show Malaysia dengan proses audisi bagi para pria. Acara ini bertujuan untuk mencari generasi muda muslim yang shaleh, tetapi tetap berpikiran progresif sehingga mampu membuktikan bahwa ajaran islam masih sangat relevan di tengah maraknya pengaruh budaya barat. Acara ini terbilang berkualitas karena tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan penuh nilai moral bagi sebagian masyarakat Malaysia yang ayoritas beragama islam. Program acara anak seperti upin ipin pun mampu merebut hati khalayak termasuk masyarakat Indonesia. Berbagai acara anak yang mendidik juga banyak terdapat di Jepang. Tak seperti di Indonesia, acara idola cilik saja belum bisa dikatakan tepat sebagai tayangan bagi anak anak. Coba kita mengingat beberapa tahun yang lalu, dimana terdapat acara ibu kasur, tralala trilili, lenong bocah, dan sebagainya. Lagu lagu anak pun banyak dihadirkan dengan sosok penyanyi cilik yang natural dan polos. Berbeda dengan artis cilik dewasa ini yang gemar menyanyikan lagu dewasa dengan gaya yang sok dewasa pula.
Seperti yang sudah saya katakan diatas, bahwa program acara televisi di Indonesia memang masih jauh dari kata berkualitas. Seharusnya para awak media sadar bahwa media memiliki pengaruh yangluar biasa bagi masyarakat. Media mampu mengubah pemikiran dan perilaku para individu. Sehingga sebaiknya pihak media mampu menghasilkan karya yang berkualitas, menjunjung tinggi budaya Indonesia, mendidik, penuh nilai moral, kreatif, tak hanya mengadopsi acara dari negara lain, serta mampu memberikan suatu tuntunan dan dapat menjadikan masyarakat lebih kritis dan cerdas.
RETNO DIYAN PRAWITASARI
D2C008062
Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia dan Jepang misalnya. Acara acara yang ditayangkan sesuai dengan segmen yang dituju dan disesuaikan dengan budaya lokal negara tersebut. Cari imam muda merupakan acara reality show Malaysia dengan proses audisi bagi para pria. Acara ini bertujuan untuk mencari generasi muda muslim yang shaleh, tetapi tetap berpikiran progresif sehingga mampu membuktikan bahwa ajaran islam masih sangat relevan di tengah maraknya pengaruh budaya barat. Acara ini terbilang berkualitas karena tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan penuh nilai moral bagi sebagian masyarakat Malaysia yang ayoritas beragama islam. Program acara anak seperti upin ipin pun mampu merebut hati khalayak termasuk masyarakat Indonesia. Berbagai acara anak yang mendidik juga banyak terdapat di Jepang. Tak seperti di Indonesia, acara idola cilik saja belum bisa dikatakan tepat sebagai tayangan bagi anak anak. Coba kita mengingat beberapa tahun yang lalu, dimana terdapat acara ibu kasur, tralala trilili, lenong bocah, dan sebagainya. Lagu lagu anak pun banyak dihadirkan dengan sosok penyanyi cilik yang natural dan polos. Berbeda dengan artis cilik dewasa ini yang gemar menyanyikan lagu dewasa dengan gaya yang sok dewasa pula.
Seperti yang sudah saya katakan diatas, bahwa program acara televisi di Indonesia memang masih jauh dari kata berkualitas. Seharusnya para awak media sadar bahwa media memiliki pengaruh yangluar biasa bagi masyarakat. Media mampu mengubah pemikiran dan perilaku para individu. Sehingga sebaiknya pihak media mampu menghasilkan karya yang berkualitas, menjunjung tinggi budaya Indonesia, mendidik, penuh nilai moral, kreatif, tak hanya mengadopsi acara dari negara lain, serta mampu memberikan suatu tuntunan dan dapat menjadikan masyarakat lebih kritis dan cerdas.
RETNO DIYAN PRAWITASARI
D2C008062
iya, setuju, dulu pas kita kecil masih banyak acara yang bermutu, bahkan berita pun durasinya masih satu jam dan di slot prime time
BalasHapussetuju sekali, sudah terlalu banyak program2 televisi yang kurang berbobot di indonesia, mungkin kita yang harus membenahinya, hehe
BalasHapus