Selasa, 14 Desember 2010

Opera Van Java..... Ya’eee.... Siapa yang tak kenal acara TV satu ini? Acara yang disiarkan hampir setiap hari (Senin sampai Jumat) pukul 20.00 WIB di Trans 7 ini begitu digandrungi banyak pemirsa. Tua muda, pria wanita, dewasa sampai anak-anak pun menyukainya. Opera Van Java atau yang lebih akrab disebut OVJ mengandalkan bintang-bintang lawak seperti Parto, Sule, Andre Taulani, Aziz Gagap dan Nunung sebagai pemainnya ditambah dengan beberapa artis berbeda sebagai bintang tamu di tiap episodenya.
Sesuai dengan namanya, acara ini kental mengandung unsur ke-jawa-an. Parto, bertindak sebagai Ki Dalang sekaligus sebagai narator penyampai cerita yang didampingi dua sinden yang menyanyikan potongan lagu-lagu sebelum tiap cerita dimulai dan sebelum masuk iklan diiringi dengan musik gamelan. Sedangkan Sule, Andre, Aziz dan Nunung bertindak sebagai ‘wayang orang’ yang siap mengocok perut para pemirsanya dengan guyonan, ejekan dan dengan saling timpuk properti yang ada disekitarnya. Tak dapat dimungkiri, OVJ menjadi acara TV favorit ditengah acara TV lain yang kebanyakan sinetron, dilihat dari banyaknya iklan yang ada. Seperti yang kita ketahui, indikator suatu acara digemari banyak orang adalah dengan banyaknya iklan yang tayang pada acara tersebut.
Namun sayangnya para pelakon OVJ kerap berlebihan dalam mengeluarkan guyonan,ejekan dll. Saling timpuk properti -meskipun tertulis terbuat dari bahan yang tidak berbahaya- menjadi ciri khas dan menu wajib acara ini, apalagi bagi para bintang tamu yang selalu menjadi objek jahil Sule dkk. Padahal banyak anak-anak yang menontonnya meskipun acara tersebut tayang agak malam (pukul 20.00 WIB). Hal ini tentu kurang baik bila anak-anak menelannya ‘mentah-mentah’, karena mereka belum tahu apa-apa dan bisa berpotensi menirunya. Terlepas dari itu semua, patut diakui bahwa acara ini bagai ‘oase’ yang memberikan kesegaran ditengah acara TV lain pada jam tayang yang sama yang mengandalkan sinetron sebagai jualannya. OVJ mampu memberi hiburan dan sukses mengocok perut pemirsanya.
Disana gunung disini gunung, di tengah-tengahnya pulau Jawa. Wayangnya bingung, lah dalah dalangnya lebih bingung, yang penting bisa ketawa”. Opera Van Java.... Ya’eeee....

3 komentar:

  1. emang susah sekarang nyari tayangan yang bener2 positif tanpa sarat nilai2 kekesaran dan eksploitasi ini itu.
    tapi ya itu tadi OVJ seakan2 memberi kita hiburan tersendiri untuk masyarakat yg udah cape sama tayangan2 mengharu-biru dan gontok2an macem sinetron dan reality show cinta2an.
    jadi pinter2nya kita dan pemirsa aja. ambil yang baik dan yang buruk2 anggep aja sbg angin lalu.
    yaeee..

    BalasHapus
  2. iya setuju dengan memey, tapi kan kalo yang nonton anak2 atau balita mereka taunya hanya dari adegannya, bukan dialognya, jadi tetep harus ada bimbingan orang tua

    BalasHapus
  3. tidak bisa dipungkiri OVJ memang dikemas secara segar dan menarik sehingga itulah yang membuat ratingnya bagus dan populer di masyarakat. namun ironisnya acara 'populer' itu sarat dengan kekerasan dan ejekan yang tidak mendidik terutama jika dilihat oleh anak- anak. selain itu, penggunaan property dalam OVJ juga tidak mendukung gerakan anti global warming.

    BalasHapus