Rabu, 15 Desember 2010

Pindah Jam Tayang, SSTI Tetap “favorit” Ibu-Ibu (tugas online journalism)

Siapa yang tidak mengenal tayangan Suami-Suami Takut Istri (SSTI)? Tayangan sitkom ini mulai hadir menghibur pemirsa sejak tahun2007, setiap hari Senin sampai Jumat setelah maghrib di Trans TV. Kesuksesan tayangan ini sampai menghasilkan versi film bioskopnya, yaitu SSTI The Movie yang dirilis pada tahun 2008. Namun sekarang tayangan ini tidak lagi dapat kita saksikan pada prime time, sekarang SSTI tayang pada jam 10 pagi. Apa yang membuat tayangan komedi ini pindah jam tayang?

SSTI adalah sebuah sitkom dengan latar belakang kehidupan keluarga dalam sebuah lingkungan yang saling bertetanggaan. Mereka adalah keluarga dengan konsep yang sama, yaitu suami yang takluk kepada istrinya. Dalam setiap adegan, ketakutan suami kepada istrinya dibuat sebagai sebuah lelucon yang dapat memancing tawa. Suami yang dibentak-bentak, diperintah dengan kasar oleh istrinya tidak berani memprotes dan hanya menurut saja.

Adegan yang awalnya lucu lama-lama menimbulkan kritik dari berbagai kalangan. Tayangan tersebut secara tidak langsung menghadirkan fenomena kekerasan dalam rumah tangga oleh istri kepada suaminya. KDRT ini bisa hadir dalam bentuk fisik berupa cubitan, jeweran, dan pukulan, atau kekerasan tidak langsung dalam bentuk bentakan. Parahnya lagi adegan ini sering menampilkan sosok anak yang terlihat senang melihat ayahnya yang diperlakukan tidak pantas oleh ibunya. Selain itu, sitkom ini juga menghadirkan cerita dimana semua suami ini suka menggoda janda cantik di pemukiman mereka. Hal ini bisa saja menimbulkan persepsi bahwa semua laki-laki suka menggoda wanita cantik.

Tayangan pada jam prime time ini banyak sekali yang menyaksikan, hal yang diresahkan masyarakat adalah ketika adegan yang ada pada SSTI ditiru dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Tayangan ini dapat menjadi contoh buruk bagi keluarga. Namun dipindahnya tayangan ini ke jam 10 pagi apakah sudah tepat? Jam 10 pagi adalah waktu dimana orang-orang bekerja, sementara ibu rumah tangga sedang asyik memasak atau berberes-beres rumah, tentu saja sambil menonton tv. Bisa jadi, ibu-ibu rumah tangga semakin bebas menonton SSTI tanpa pengawasan suami mereka.

1 komentar:

  1. Saya setuju. seringkali acara Suami- suami takut istri ini menampilkan adegan kekerasan yang menggambarkan ketidakharmonisan keluarga. hal ini memberi contoh yang kurang baik bagi masyarakat

    BalasHapus